INDIVIDU,
KELUARGA
DAN
MASYARAKAT
“Individu” berasal dari kata latin. “Individuum” artinya “yang tak terbagi”, suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu adalah seorang manusia yang memiliki kepribadian dan pola tingkah laku spesifik dirinya serta peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, Individu mengalami pertumbuhan yaitu berubah secara bertahap akibat pengaruh pengalaman dalam dirinya (reflexionis) atau lingkungannya (sensation). Menurut aliran psikologist Gestalt, pertumbukan adalah proses differensiasi (proses pembedaan satu dengan yang lainnya).
Secara psikologis, pertumbuhan individu sampai
dengan dewasa melewati 4 fase yaitu: 1) masa vital (0 sd 2 th): 2) masa Estetika (2 sd 7 th); 3) masa
intelektual (7 sd 14 th) dan 4) masa sosial (13 sd 20 th). Pertumbuhan
dipengaruhi oleh faktor keturunan/dasar (cfm, pendirian nativistik), lingkungan
(cfm. pendirian empiristik dan environtmentalistik), interaksi dasar dan
lingkungan (cfm. pendirian konvergensi dan interaksionisme). Pertumbuhan
individu tentu diharapkan pertumbuhan yang menuju perbaikan, Pertumbuhan ini
tidak lepas dari peranan keluarga (ayah, ibu dan anak-anak) sebagai unit/satuan
masyarakat yang terkecil yang memiliki fungsi biologis, pemeliharaan (perasaan/kasih
saying), ekonomi, keagamaan, pendidikan dan sosial terhadap perkembangan
individu, sebagai contoh:
·
Ayah
berperan sebagai pemimpin keluarga, pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman,
·
Ibu
berperan untuk mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarganya.
·
Anak-anak
melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik
fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Kumpulan
keluarga yang saling berinteraksi dan beradaptasi lambat laun akan membentuk
kelompok-kelompok yang saling berhubungan dan berbentuk kesatuan dengan
batas-batas (aturan) tertentu, yang biasa disebut “masyarakat”. Kata masyarakat
berasal dari bahasa Arab yang berarti “berkumpul dan bekerja sama” Terbentuknya
kelompok-kelompok tersebut didorong oleh keinginan dasar manusia untuk menjadi
satu dengan suasana kelilingnya, kebutuhan untuk mencari makanan,
mempertahankan diri dan melangsungan jenis.
Pertumbuhan
individu menjadi pribadi yang baik juga dipengaruhi oleh masyarakat di
lingkungannya. Lingkungan dapat mendukung pertumbuhan individu yang baik atau
sebaliknya, menghambat proses pertumbuhan individu. Di lain sisi, individu juga
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi masyarakatnya, Individu yang tumbuh
dengan baik akan mendorong terbentuknya masyarakat yang baik pula dan
sebaliknya. Dengan demikian peranan keluarga dan masyarakat sangat dibutuhkan
untuk membentuk individu yang baik sehingga pada akhirnya, akan tercipta
keluarga dan masyarakat yang baik pula, sebagai contoh: ayah atau ibu sebagai individu,
anggota keluarga dan salah satu anggota dari kelompok sosial dan masyarakat
dari lingkungannya memiliki peranan menjaga ketertiban lingkungan, mengembangkan
pola hidup yang sesuai dengan norma, nilai dan adat istiadat yang berlaku dalam
masyarakatnya, serta ikut serta dalam kegiatan masyarakat seperti kerja bakti,
karang taruna dan lain-lain. Apabila setiap ayah dan ibu melakukan peranan
tersebut, maka akan tercipta masyarakat yang baik dan sejahtera. Dalam
kehidupannya, setiap individu bisa saja mempunyai tugas yang berbeda, ada yang
menjadi dokter, guru, petani, supir, TNI/POLRI dan sebagainya, namun
masing-masing saling membutuhkan dan harus bekerja sama untuk mencapai tujuan
terpenuhinya kebutuhan dan mancapai kesejahteraan,
Komposisi anggota masyarakat dapat berubah, baik bertambah
ataupun berkurang. Salah satu faktor penyebab perubahan tersebut adalah
urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi dapat
didorong oleh lapangan pekerjaan yang tidak mencukupi, pengangguran dan keterbatasan sarana dan prasarana di daerah
asal, ketidakcocokan dengan budaya asal ataupun keingginan untuk mengubah
kehidupan menjadi lebih baik dengan berpindah ke daerah perkotaan.
Perubahan anggota masyarakat akibat urbanisasi tentu
menimbulkan berbagai permasalahan sosial dan kemasyarakatan. Konflik dan
perbedaan kepentingan akan menjadi bagian dalam proses pengadaptasian atau
pembentukan masyarakat baru, dalam hal ini, hubungan individu dengan masyarakat
terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai
individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan
hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada
hak individu, sehingga pertumbuhan individu, keluarga dan masyarakat yang baik,
aman, damai dan sejahtera dapat tetap terwujud secara nyata.
-----------TERIMA
KASIH----------
MAHENDRA
15113228
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar