Senin, 19 Januari 2015

Mengubah Minuman Ringan Menjadi Astra International



Pernahkan anda mencoba minuman ringan dengan merek “ Prem Club”.??





Luar biasa!!.
Pada awalnya PT. Astra International hanyalah sebuah perusahaan kecil yang bergerak di bidang perdagangan minuman ringan dengan merek dagang prem club.” Sekarang perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di 6 (enam) unit bisnis yaitu otomotif, agribisnis, infrastruktur, teknologi informasi, jasa layanan keuangan dan alat berat. Apakah rahasianya? Mari kita uraikan dalam analisa kali ini.

Ternyata, kesuksesan PT. Astra International Tbk. bukan karena penerapatan Rapit-High Technology namun karena para CEO PT. Astra International Tbk. benar-benar memahami teori kebutuhan, teori motivasi dan teori konflik organisasi. Mereka memanfaatkan kebutuhan dan konflik untuk memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan organisasiTernyata, kesuksesan PT. Astra International Tbk. bukan karena penerapatan Rapit-High Technology namun karena para CEO PT. Astra International Tbk. benar-benar memahami teori kebutuhan, motivasi dan konflik organisasi. Mereka memanfaatkan kebutuhan dan konflik untuk memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan organisasi

Melalui Reward system, PT. Astra International Tbk.  memanfaatkan 5 (lima) kebutuhan dasar manusia(Maslow),yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan penjualan. Selain memperoleh upah atau gaji, karyawan diberi “insentif” berupa komisi, shift premium, dan tujuan tambahanKomisi dibayarkan untuk setiap unit barang yang terjual dan bahkan unit yang dapat diproduksi. Premium shift dan diberikan kepada karyawan yang bekerja diluar jam kerja normal sedangkan tujuan tambahan diberikan untuk menarik karyawan untuk bekerja diperusahaan untuk jangka waktu yang lama.

Upah insentif diberikan dalam bentuk full participation plan dan group insentif plan. Full Participation plan yaitu upah insentif bagi karyawan pabrik dimana kegiatan ektra mereka pada tugas mereka, dapat menghasilkan produksi tambahan. Sedangkan Group insentif plan diberikan kepada sekelompok karyawan bilamana terbukti mereka dapat menunjukan hasil yang menguntungkan seperti peningkatan produktivitas, penurunan biaya tenaga kerja per unit, perbaikan kualitas produk, serta pengurangan tingkat kerusakan produk yang dihasilkan.

Untuk meningkatkan motivasi dan budaya kerja karyawan, setiap tahun astra melaksanakan kegiatan InnovAstra yang melibatkan semua tingkatan karyawan. Sebagai hasilnya, InnovAstra berhasil meningkatkan kompetensi karyawan, rasa kebanggaan dan rasa kepemilikan terhadap perusahaan yang berkontribusi pada peningkatan standar produksi dan pelayanan Astra.

Bentuk Insentif tersebut dipilih oleh PT. International Tbk. karena mampu menunjukkan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka, dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif karyawan secara layak dan tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi rendah, dengan demikian insentif tersebut diharapkan dapat memuaskan kebutuhan dasar manusia mulai dari kebutuhan fisiologi (antara lain melalui pemberian bonus berupa unit kendaraan) sampai dengan  Hierarkhi yang lebih tinggi yaitu kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri

Melalui Punishment System,  PT. Astra International Tbk.  memicu konflik untuk memotivasi karyawannya. Punishment diberikan apabila target kerja individu maupun group tidak dapat terpenuhi. Konflik yang dimamfaatkan adalah konflik fungsional (Robbins, 1996) yaitu konflik yang mendukung pencapaian tujuan group dan memperbaiki kinerja group. Bentuk konflik yang digunakan diantaranya konflik antar individu dan konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama. Konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing berupaya untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagai contoh, konflik antara Toyota Sales Group dengan Honda Sales Group untuk mencapai target penjualan pada pasar yang sama.

Agar konflik menjadi fungsional (functional conflict) bukan disfungsional (disfungtional conflict), PT. Astra International Tbk. menerapkan sistem manajemen SDM yang profesional dengan prinsip Internally Fair dan Externally Competitive disertai dengan pengembangan SDM melalui program-program pelatihan serta jenjang karir yang jelas. Prinsip Internally Fair memungkinkan pihak-pihak yang dikalahkan dalam konflik dapat menerima kekalahannya dengan ikhlas dan semakin termotivasi untuk mencapai tujuannya. Sedangkan prinsip externally competitive mendorong perilaku karyawan untuk memenangkan persaingan di pasar yang competitive

Dalam rangka menghasilkan motivasi yang maksimal, PT. Astra International tbk. mengkombinasikan  pengaruh kebutuhan karyawan dan konflik yang ada dalam organisasi dengan menggunakan struktur organisasi yang mendukung sebagaimana skema struktur organisasi berikut ini:


Dilihat dari skema struktur organisasi diatas, dapat kita ketahui bahwa tipe organisasi. PT. Astra International Tbk. adalah tipe kerucut karena jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat- tingkat hirarki/kewenangan banyak, rentang kendali sempit, contohnya, Honda Sales Operation hanya mengurus penjualan merk Honda, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan dari direktur utama sampai kepada sales chief, jarak antara direktur utama dan sales chief jauh dan informasi jabatan cukup banyak. Bentuk organisasi PT. Astra International Tbk. adalah perpaduan organisasi fungsional, garis (lini) dan staf karena memiliki 3 (tiga) unsur pokok yaitu karyawan dengan tugas operasional fungsional, karyawan dengan tugas pokok (lini personnel), karyawan dengan tugas bantuan (staff personal).

Struktur organisasi PT. Astra International Tbk dikelompokkan kedalam corporate function dan corporate operation yang dapat memicu konflik fungsional antar individu dan antar goup. Corporate operational dibagi dalam group-group, antara lain: toyota sales operation, honda sales operation, Daihatsu sales operation dan sebagainya. Masing-masing group bertujuan menjual produk yang sama (kendaraan) pada pangsa pasar yang sama dengan merk berbeda sehingga tercipta konflik dan persaingan antara masing-masing group. Persaingan tersebut tidak hanya terjadi antar sesama group astra tetapi juga dengan perusahaan lain yang beroperasi pada bidang yang sama. Disini prinsip Internally Fair dan Externally Competitive memegang peranan penting.

Tidak mengherankan, berkat dukungan 217.714 karyawan, PT. Astra Intenational Tbk berhasil meraih berbagai prestasi. Mengacu pada kerangka strategis“ Winning Concept”, Winning System & Winning Team”, PT. Astra International Tbk. selalu berupaya memotivasi karyawan untuk meningkatkan kualitas mereka sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan prestasi perusahaan dan menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia



---------------------------------Terima Kasih------------------------------------


Sumber :

  • http://www.astra.co.id/index.php/profile/detail/23
  • http://www.astra.co.id/index.php/csr/sustainability_report
  • http://www.astra.co.id/index.php/profile/details/24
  • http://hrdhelper.net/how-to-manage-change-conflict-and-difficult-employees-to-create-productivity/#sthash.jUjYjpuX.dpu
  • http://www.academia.edu/4481652/Manajemen_Konflik_Dalam_Organisasi