Pernahkan anda mencoba minuman ringan dengan merek “ Prem Club”.??
Pada awalnya PT. Astra International
hanyalah sebuah perusahaan kecil yang bergerak di bidang perdagangan minuman
ringan dengan merek dagang “prem club.” Sekarang
perusahaan ini menjadi salah satu
perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di 6 (enam) unit bisnis yaitu
otomotif, agribisnis, infrastruktur, teknologi informasi, jasa layanan keuangan
dan alat berat. Apakah rahasianya?
Mari kita uraikan dalam analisa kali ini.
Ternyata, kesuksesan PT.
Astra International Tbk. bukan karena penerapatan Rapit-High Technology namun
karena para CEO PT. Astra International Tbk. benar-benar memahami teori kebutuhan, teori motivasi dan teori konflik organisasi. Mereka memanfaatkan
kebutuhan dan konflik untuk memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan
organisasiTernyata, kesuksesan PT. Astra International Tbk. bukan karena
penerapatan Rapit-High Technology namun karena para CEO PT.
Astra International Tbk. benar-benar memahami teori kebutuhan, motivasi dan konflik organisasi.
Mereka memanfaatkan kebutuhan dan konflik untuk memotivasi karyawan untuk
mencapai tujuan organisasi
Melalui Reward system, PT. Astra International Tbk. memanfaatkan
5 (lima) kebutuhan dasar manusia(Maslow),yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan penjualan.
Selain memperoleh upah atau gaji, karyawan diberi “insentif” berupa komisi, shift premium, dan
tujuan tambahan. Komisi dibayarkan untuk setiap unit barang yang terjual dan
bahkan unit yang dapat diproduksi. Premium shift dan diberikan kepada karyawan yang bekerja diluar
jam kerja normal sedangkan tujuan tambahan diberikan untuk menarik karyawan untuk bekerja diperusahaan
untuk jangka waktu yang lama.
Upah insentif diberikan dalam bentuk full participation plan dan group insentif plan. Full Participation plan yaitu upah insentif bagi karyawan pabrik dimana kegiatan ektra mereka pada tugas mereka, dapat menghasilkan produksi tambahan. Sedangkan Group insentif plan diberikan kepada sekelompok karyawan bilamana terbukti mereka dapat menunjukan hasil yang menguntungkan seperti peningkatan produktivitas, penurunan biaya tenaga kerja per unit, perbaikan kualitas produk, serta pengurangan tingkat kerusakan produk yang dihasilkan.
Untuk meningkatkan motivasi dan budaya kerja
karyawan, setiap tahun astra melaksanakan kegiatan InnovAstra yang melibatkan
semua tingkatan karyawan. Sebagai hasilnya, InnovAstra berhasil meningkatkan
kompetensi karyawan, rasa kebanggaan dan rasa kepemilikan terhadap perusahaan
yang berkontribusi pada peningkatan standar produksi dan pelayanan Astra.
Bentuk
Insentif tersebut dipilih oleh PT. International Tbk. karena mampu menunjukkan
penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka, dapat dipakai untuk
mencapai tujuan produktif karyawan secara layak dan tambahan upah yang
diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi
rendah, dengan demikian insentif tersebut diharapkan dapat memuaskan kebutuhan
dasar manusia mulai dari kebutuhan fisiologi (antara lain melalui pemberian bonus berupa unit kendaraan) sampai dengan
Hierarkhi yang lebih tinggi yaitu kebutuhan penghargaan dan aktualisasi
diri
Melalui Punishment System, PT. Astra
International Tbk. memicu konflik untuk
memotivasi karyawannya. Punishment diberikan apabila target kerja individu
maupun group tidak dapat terpenuhi. Konflik yang dimamfaatkan adalah konflik
fungsional (Robbins, 1996) yaitu konflik yang mendukung pencapaian tujuan group
dan memperbaiki kinerja group. Bentuk konflik yang digunakan diantaranya konflik antar individu dan konflik antar
kelompok dalam organisasi yang sama. Konflik ini terjadi karena masing-masing
kelompok memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing berupaya untuk mencapai
tujuan tersebut. Sebagai contoh, konflik antara Toyota Sales Group dengan Honda Sales Group untuk mencapai target penjualan pada pasar yang sama.
Agar
konflik menjadi fungsional (functional conflict) bukan disfungsional
(disfungtional conflict), PT. Astra International Tbk. menerapkan sistem
manajemen SDM yang profesional dengan prinsip Internally Fair dan Externally
Competitive disertai dengan pengembangan SDM melalui program-program pelatihan
serta jenjang karir yang jelas. Prinsip Internally Fair memungkinkan
pihak-pihak yang dikalahkan dalam konflik dapat menerima kekalahannya dengan
ikhlas dan semakin termotivasi untuk mencapai tujuannya. Sedangkan prinsip
externally competitive mendorong perilaku karyawan untuk memenangkan persaingan
di pasar yang competitive
Dalam
rangka menghasilkan motivasi yang maksimal, PT. Astra International tbk.
mengkombinasikan pengaruh kebutuhan
karyawan dan konflik yang ada dalam organisasi dengan menggunakan struktur organisasi yang mendukung sebagaimana skema struktur organisasi berikut ini:
Dilihat
dari skema struktur organisasi diatas, dapat kita ketahui bahwa tipe organisasi.
PT. Astra International Tbk. adalah tipe kerucut karena jumlah satuan
organisasi banyak sehingga tingkat- tingkat hirarki/kewenangan banyak, rentang
kendali sempit, contohnya, Honda Sales Operation hanya mengurus penjualan merk
Honda, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan dari direktur
utama sampai kepada sales chief, jarak antara direktur utama dan sales chief
jauh dan informasi jabatan cukup banyak. Bentuk organisasi PT. Astra
International Tbk. adalah perpaduan organisasi fungsional, garis (lini) dan
staf karena memiliki 3 (tiga) unsur pokok yaitu karyawan dengan tugas
operasional fungsional, karyawan dengan tugas pokok (lini personnel), karyawan
dengan tugas bantuan (staff personal).
Struktur
organisasi PT. Astra International Tbk dikelompokkan kedalam corporate function
dan corporate operation yang dapat memicu konflik fungsional antar individu dan
antar goup. Corporate operational dibagi dalam group-group, antara lain: toyota
sales operation, honda sales operation, Daihatsu sales operation dan
sebagainya. Masing-masing group bertujuan menjual produk yang sama (kendaraan)
pada pangsa pasar yang sama dengan merk berbeda sehingga tercipta konflik dan
persaingan antara masing-masing group. Persaingan tersebut tidak hanya terjadi
antar sesama group astra tetapi juga dengan perusahaan lain yang beroperasi
pada bidang yang sama. Disini prinsip Internally Fair dan Externally
Competitive memegang peranan penting.
Tidak
mengherankan, berkat dukungan 217.714 karyawan, PT. Astra Intenational Tbk
berhasil meraih berbagai prestasi. Mengacu pada kerangka strategis“ Winning
Concept”, Winning System & Winning Team”, PT. Astra International Tbk.
selalu berupaya memotivasi karyawan untuk meningkatkan kualitas mereka sehingga
mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan prestasi
perusahaan dan menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia
---------------------------------Terima
Kasih------------------------------------
Sumber :
- http://www.astra.co.id/index.php/profile/detail/23
- http://www.astra.co.id/index.php/csr/sustainability_report
- http://www.astra.co.id/index.php/profile/details/24
- http://hrdhelper.net/how-to-manage-change-conflict-and-difficult-employees-to-create-productivity/#sthash.jUjYjpuX.dpu
- http://www.academia.edu/4481652/Manajemen_Konflik_Dalam_Organisasi